Laman

Minggu, 21 Maret 2010

Strategi Belajar-Mengajar dengan Multiple intelligences (3)

Contoh-contoh Disain Mengajar Sederhana Berdasarkan Multiple Intelligences.

Matematika: Geometri, Keliling Lingkaran

Tujuan : menentukan besarnya keliling lingkaran

Alat : tali panjang

Inteligensi yang ditekankan: kinestetik-badani, matematis-logis, linguistik, interpersonal, intrapersonal

Cara :

Gambar Lingkaran A dan B

1) Siswa diminta membuat lingkaran dengan tali yang panjang (lihat gambar A).

2) Siswa diminta untuk berdiri tepat mengelilingi lingkaran. Mereka diminta menghitung ada be-rapa orang yang tepat berdiri di sekeliling ling­karan itu (gambar A, kinestetik-badani).

3) Siswa diminta untuk menarik garis tengah ling­karan, dan menghitung berapa orang tepat dapat berdiri untuk mengisi garis tengah tersebut (gambar B, kinestetik-badani).

4) Siswa diminta mendiskusikan hubungan antara jumlah siswa yang berdiri di garis tengah dan yang berdiri sepanjang lingkaran, serta bagai-mana cara menghitungnya (matematis-logis dan interpersonal).

5) Cari rumusan keliling lingkaran dengan garis tengah tadi dalam diskusi (interpersonal dan matematis-logis).

6) Siswa diminta merefleksikan apa yang diper-olehnya dari diskusi tersebut (intrapersonal).

7) Kemudian, diminta menuliskan dalam kertas apa yang mereka temukan dalam pelajaran itu (linguistik).

Bila dirangkumkan dalam tabel menjadi seperti berikut.

Topik

Inteligensi

Bentuk pembelajaran

Keliling lingkaran

Kinestetik-badani

Berdiri mengelilingi lingkaran/garis tengah

Interpersonal

Diskusi hubungan antara keliling dan garis tengah

Matematis-logis

Merumuskan rumus keliling lingkaran

Kinestetik-badani

Kerja tangan, menyusun kelompok benda

Intrapersonal

Refleksi kegunaan

Linguistik

Menuliskan hasil refleksi

Catatan: Guru membantu dalam merangkum rumusan yang ditemukan siswa sehingga mendekati rumusan yang tepat secara matematis.

IPA, Biologi: Sifat-Sifat Kehidupan

Tujuan : mengerti dan memahami sifat-sifat benda hidup

Alat : kertas, pensil, beberapa binatang hidup yang berbeda spesiesnya

Inteligensi yang ditekankan: lingkungan, matematis-logis, ruang-visual, interpersonal, intrapersonal, musikal, linguistik, eksistensial, kinestetik-badani

Cara :

1. Dalam kelompok siswa mengamati dan men-catat sifat-sifat binatang hidup yang diamatinya (lingkungan, ruang-visual).

2. Setiap siswa menjelaskan sifat-sifat itu kepada teman lain (interpersonal dan linguistik).

3. Dalam suatu matriks, sifat-sifat yang sama dan berbeda dikelompokkan (matematis-logis).

4. Siswa diminta memperagakan sifat-sifat yang sama dalam bentuk gerak atau tari (kinestetik-badani).

5. Siswa menciptakan suatu lagu yang menggam-barkan atau berisi sifat-sifat binatang atau benda hidup yang ditemukan (musikal).

6. Siswa diminta berefleksi: apa artinya sifat itu bagiku, karena aku juga hidup. Bagaimana perasaanku bila sifat itu tidak ada padaku? (intra­personal).

7. Mengapa benda-benda itu hidup, apa Tujuannya? (eksistensial)

Bila Dirangkum dalam table menjadi Seperti berikut;

Topik

Inteligensi

Bentuk pembelajaran

Sifat Benda Hidup

Lingkungan

Meneliti sifat-sifat benda hidup

Ruang-visual

Melihat benda-benda hidup

Linguistik

Menjelaskan sifat-sifat pada teman

Matematis-logis

Membuat tabel dan memasuk-kan sifat

Kinestetik-badani

Memperagakan gerak

Musikal

Membuat lagu sifat hidup

Intrapersonal

Refleksi gunanya bagi kita

Interpersonal

Kerja kelompok

Eksistensial

Apa gunanya hidup?

IPS: Demokrasi

Tujuan : menyadari arti pemerintahan yang demokratis sehingga dapat hidup lebih demokratis bersama orang lain

Alat : tulisan tentang pimpinan yang autoriter (dapat dari koran, buku, buat kasus sendiri), kertas, alat tulis

Inteligensi yang ditekankan: linguistik, interpersonal, intra­personal, matematis-logis, ruang-visual, musikal, kinestetik-badani, eksistensial.

Cara :

1. Setiap siswa membaca kasus pimpinan yang autoriter, penindas rakyat, yang telah disiapkan. Menurut mereka siapakah yang benar dan tidak, dan menuliskan gagasannya pada selembar kertas (linguistik).

2. Dalam kelompok saling mendiskusikan apa yang tidak benar dari pimpinan itu dan bagai­mana seharusnya sikap terhadap rakyat. Juga membahas bagaimana seharusnya sikap rakyat secara demokratis di zaman sekarang ini (inter­personal dan matematis-logis).

3. Dalam kelompok memperagakan, dengan gerak dan lagu, situasi nondemokratis di masyarakat yang mereka alami (kinestetik-badani, musikal, linguistik).

4. Merefleksikan sendiri, apa makna sikap demokra­si bagi mereka masing-masing (intrapersonal).

5. Sebagai pekerjaan rumah, siswa diminta untuk mencari contoh pengalaman situasi yang tidak demokratis di lingkungannya; dan menuliskan-nya pada majalah dinding (ruang-visual dan linguistik).

6. Bertanya: mengapa diktator itu ada? (eksistensial).

Topik

Inteligensi

Bentuk pembelajaran

Demokrasi

Linguistik

Membaca kisah, menulis

Interpersonal

Diskusi bersama

Matematis-logis

Berpikir rasional dalam diskusi

Kinestetik-badani

Memperagakan dalam gerak

Musikal

Memperagakan dalam lagu

Intrapersonal

Refleksi bagi diri sendiri

Ruang-visual

Melihat masyarakat

Eksistensial

Mengapa Ada?

Bahasa

Tujuan : belajar membuat kalimat yang lengkap, ada subjek-predikat-objek.

Alat : alat tulis, papan kertas yang ditulisi

Inteligensi yang ditekankan: linguistik, ruang-visual, intraper­sonal, musikal, kinestetik-badani, matematis logis.

Cara :

1. Siswa diberi bacaan, kalimatnya ada yang leng­kap dan ada yang tidak lengkap. Setiap siswa diminta mencari kalimat yang lengkap dan tidak lengkap, dengan menyebutkan alasannya (li­nguistik dan matematis-logis).

2. Setiap siswa membuat papan dari karton dan menuliskan kata-kata yang dapat berkedudukan sebagai subjek, predikat, objek, keterangan, dan sebagainya (ruang-visual).

3. Siswa dalam kelompok bermain kata dan kali­mat. Setiap kelompok misalnya 6 orang. Satu orang maju ke depan dan menunjukkan papan-nya, misalnya sebagai subjek. Lalu, teman lain berlomba unruk maju bila ia membawa kata pre­dikat, yang membawa objek bias maju bisa maju kemu­dian, dan seterusnya, sehingga terbentuk kali­mat yang lengkap. Selama maju mereka berderet menurut urutan kalimat (kinestetik-badani).

4. Siswa berkelompok membuat lagu yang berisi aturan kalimat lengkap (musikal).

5. Setiap siswa diminta membuat 10 kalimat lengkap yang lain sendirian (intrapersonal).

Bila dirangkumkan dalam suatu tabel menjadi sebagai berikut.

Topik

Inteligensi

Bentuk pembelajaran

Kalimat lengkap

Linguistik

Membaca

Matematis-logis

Mencari yang lengkap dan alasannya

Ruang-visual

Membuat papan kata

Kinestetik-badani

Main kata dan kalimat

Musikal

Membuat lagu

Intrapersonal

Membuat kalimat sendiri

Matematika: Probabilitas (SMU)

Tujuan : memahami prinsip probabilitas pada pelemparan mata uang

Alat : Koin

Inteligensi yang ditekankan: matematis-logis, linguistik, inter­personal, ruang-visual, kinestetik-badani, intraper­sonal, lingkungan

Cara :

1. Siswa dalam kelompok berlima mengambil 10 koin. Mereka diminta melakukan percobaan dengan melempar koin itu serentak (kinestetik-badani), lalu menghitung berapa gambar yang keluar. Lalu mereka mencatatnya ke dalam tabel (matematis-logis, interpersonal, ruang visual)

2. Siswa diminta melakukan pelemparan sebanyak 25 kali dan setiap kali memasukkan data ke dalam tabel (matematis-logis).

3. Siswa diminta membuat grafik yang menggambarkan frekuensi gambar yang sering keluar dari tabel yang dipunyai (ruang-visual).

4. Siswa diminta mendiskusikan hasilnya, berapa gambar yang sering keluar. Kemudian, diminta untuk merumuskan berapa probabilitas gambar keluar dari koin itu? Bandingkan dengan tabel, berapa gambar yang sering keluar? (matematis-logis dan interpersonal).

5. Setelah selesai, siswa mereka diminta membuat laporan tertulis tentang percobaan dan hasilnya (linguistik).

6. Di rumah setiap siswa diminta untuk mencari contoh dalam hidup sehari-hari, peristiwa apa saja yang mempunyai probabilitas ½ (Intrapersonal).

Bila dirangkumkan dalam suatu tabel menjadi sebagai berikut.

Topik

Inteligensi

Bentuk pembelajaran

Probabilitas

Matematis-logis

Menghitung lemparan, buat tabel, rumus

Interpersonal

Diskusi hash lemparan

Ruang-visual

Membuat grafik lemparan

Kinestetik-badani

Berdiri melempar dengan gerak

Intrapersonal

Mencari contoh sendiri di rumah

Linguistik

Menulis laporan

Lingkungan

Mencari contoh-contoh di alam

IPA (FISIKA): Fisika, Efek Doppler, dan Gaya Sentripetal

Efek Doppler untuk Suara (Haggerty, 1995)

Tujuan : siswa memahami efek Doppler untuk suara

Alat : alat musik gitar, mikrofon, osiloskop

Inteligensi yang ditekankan: linguistik, musikal, matematis-logis, ruang-visual, kinestetik-badani, intrapersonal, interpersonal

Cara :

1. Siswa diminta membuat penelitian tentang riwayat hidup dan karya Doppler di perpustaka-an. Mereka juga harus membuat laporan tertulis yang akan dipresentasikan di depan kelas (linguistik).

2. Siswa diminta untuk memainkan musik dengan alat musik yang tersedia dan menunjukkan per-bedaan puncak suara dengan menggunakan alat tersebut. Mintalah untuk mendekatkan mikro­fon dan menghubungkannya dengan osiloskop, sehingga puncak suara itu dapat dilihat dan di-dengar. Siswa diminta untuk mencari hubungan antara puncak-puncak suara tersebut dan prin-sip efek Doppler. Misalnya, puncak suara men­jadi lebih tinggi, atau frekuensi suara menjadi lebih tinggi bila suara keluar dari sumber musik mendekati detektor suara (musikal).

3. Mintalah siswa untuk menentukan besarnya frekuensi, panjang gelombang, dan kecepatan suara dengan rumus Doppler, n = f λ. Siswa diminta untuk mencari contoh prinsip efek Doppler dalam macam-macam gelombangyang berbeda seperti pada suara, air, cahaya, radio, radar (matematis-logis).

4. Siswa diminta menyiapkan suatu ekspresi tentang efek Doppler dengan suatu gambar, diagram, dan sebagainya, dan menuliskannya sebagai laporan (ruang-visual).

5. Siswa diminta untuk mengadakan praktek lapangan, misalnya di jalan raya, untuk mencari contoh-contoh dalam kehidupan yang menggu­nakan efek Doppler. Mereka diminta membawa audiotape untuk merekam. Mereka harus mem­buat laporan praktek lapangan tersebut dan mempresentasikannya di kelas (kinestetik-badani).

6. Berilah kebebasan setiap siswa untuk mencari contoh sendiri yang cocok dengan mereka dan membuat laporan entah dalam bentuk tertulis maupun suatu ekspresi lain (intrapersonal).

7. Dalam praktek lapangan mereka diminta be-kerja dalam kelompok, misalnya bertiga (inter­personal).

Bila dirangkumkan dalam suatu tabel menjadi sebagai berikut.

Topik

Inteligensi

Bentuk pembelajaran

Efek Doppler

Linguistik

Menulis riwayat hidup Doppler

Musikal

Main musik dihubungkan de­ngan osiloskop

Matematis-logis

Menentukan rumus

Ruang-visual

Membuat diagram

Kinestetik-badani

Mencari contoh di lapangan

Intrapersonal

Kerja sendiri

Interpersonal

Kerja kelompok

Gaya Sentripetal

Tujuan : mengerti gaya sentripetal dan dapat menggunakan konsep dasar gaya sentripetal dalam persoalan dan juga kehidupan sehari-hari.

Konsep: suatu benda yang bergerak melingkar beraturan akan mengalami suatu gaya mengarah ke pusat ling­karan, yang besarnya tergantung pada massa benda dan juga percepatan sentripetalnya. Sedangkan percepatan itu tergantung pada kuadrat kecepatan linearnya dan berbanding terbalik dengan jari-jari lintasannya.

Alat : bola, tali, alat tulis

Inteligensi yang ditekankan: ruang-visual, kinestetik-badani, musikal, interpersonal, matematis-logis, linguistik, intrapersonal, lingkungan

Cara :

1. Siswa membuat percobaan sederhana seperti bagan berikut. Bola plastik diikat dengan tali. Dengan cara memegang talinya, bola itu diputar. Apa yang terjadi bila tali dilepaskan? Siswa akan mencobanya berkali-kali dan mengambil ke-simpulan. Siswa akan melihat bahwa bola itu terlepas keluar. Semakin kuat kecepatan putar-an, semakin jauh bola terlempar. Siswa diajak membuat percobaan berva-riasi agar bola sampai pada jarak tertentu (ruang-visual).

2. Dapat dibuat suatu permain-an, di mana dua siswa me­megang ujung-ujung satu tali secara tegang. Siswa pertama diam di tempat sambil meme­gang tali kuat-kuat, sedangkan siswa kedua berlari berputar mengelilingi siswa pertama dengan memegang ujung tali secara ketat. Sewaktu siswa kedua berlari kencang, pegangan tali siswa pertama dilepaskan. Apa yang terjadi? (kinestetik-badani).

3. Dalam melemparkan bola, setiap kali ada bola yang mengenai sasaran, siswa diminta berteriak: Gol! Atau siswa diminta meneliti apakah ada pengaruh antara kecepatan berputar bola dan suara bola yang berputar (musikal).

4. Dalam mengerjakan percobaan di atas, siswa harus bekerja sama. Mereka dapat saling men-diskusikan pertanyaan yang diutarakan guru, apa yang terjadi dengan bola bila tali dilepas? Biar-kan mereka bebas berdiskusi dengan guru sebagai moderator (interpersonal).

5. Menurunkan rumusan Fs= mv²/R (lihat buku teks).


Menurut hukum Newton II, gaya yang terjadi dalam gerak lurus adalah F = ma. Dalam gerak melingkar seperti gambar di atas, gaya itu dapat ditulis sebagai Fs = mas. Percepatan sentripetal pada gerak melingkar adalah as = v²R. Maka, gaya sentripetal dapat dituliskan sebagai Fs= mv²/R. Setelah mengerti semuanya, siswa dapat juga diminta untuk mengerjakan persoalan ber­dasarkan ber­dasarkan rumus yang mereka temukan (mate­matis-logis).

6) Siswa diminta merumuskan gaya sentripetal de­ngan kata-kata mereka sendiri, mengungkapkan rumusannya di depan kelas, atau diperdebatkan bersama teman-teman lain (linguistik).

7) Setelah percobaan dan proses pembelajaran hampir usai, mintalah siswa untuk diam sejenak berefleksi, apa yang mereka peroleh dari pelajar-an itu. Mintalah mereka untuk mengungkapkan gagasan dan apa yang mereka peroleh dalam suatu rumusan kalimat, musik, ataupun ung-kapan lain (interpersonal).

8) Mintalah siswa untuk mencari adakah gejala seperti itu di alam (lingkungan).

Bila dirangkumkan dalam suatu tabel menjadi seperti berikut.

Topik

Inteligensi

Bentuk pembelajaran

Gaya sentripetal

Ruang-visual

Percobaan memutar bola pada tali

Kinestetik-badani

Permainan siswa dengan tali

Musikal

Teriakan gol

Interpersonal

Kerja sama, diskusi

Matematis-logis

Menurunkan rumus

Linguistik

Menuliskan dengan kata sendiri

Intrapersonal

Merefleksikan apa yang diper-oleh

Lingkungan

Mencari gejala sejenis di alam

IPS: Keadilan dan Ketidakadilan

Tujuan : memahami dan mengerti apa itu keadilan, menjadi kritis terhadap soal ketidakadilan di masyarakat.

Alat : kisah ketidakadilan dari koran

Inteligensi yang ditekankan: linguistik, interpersonal, intra­personal, lingkungan, matematis-logis, kinestetik-badani, musikal, eksistensial

Cara :

1. Siswa diberi kasus dari koran tentang perlakuan tidak adil, penindasan pada masyarakat kecil (misalnya penggusuran becak, rumah, warung, dan sebagainya). Siswa harus membaca dan me-rangkum sendiri dengan mengkritisi pro-kontranya (linguistik).

2. Siswa dikelompokkan menjadi dua, untak debat. Satu kelompok mengumpulkan alasan pro dan yang lain kontra (interpersonal dan matematis-logis).

3. Satu orang menjadi moderator, lalu diadakan debat (linguistik).

4. Dalam debat diperhatikan apakah alasan itu sungguh rasional atau tidak (matematis-logis).

5. Pada akhirnya, disimpulkan unsur yang me-nonjol dari kelas. Lalu dirangkum dalam suatu lagu tentang ketidakadilan. Bisa juga kelompok mempresentasikannya dalam bentuk drama atau gerak (kinestetik-badani, musikal, dan li­nguistik).

6. Pada akhirnya semua diajak merenung dan bertanya: apa guna keadilan dalam hidupku sen­diri, bagaimana aku merasakan suasana ketidak­adilan di masyarakat? (intrapersonal).

7. Mengapa ada ketidakadilan; apakah ini cocok dengan tujuan hidup kita? (eksistensial).

Bila dirangkumkan dalam suatu tabel menjadi sebagai berikut.

Topik

inteligensi

Bentuk pembelajaran

Keadilan

Linguistik

Membaca koran dan merangkum

Interpersonal

Diskusi persiapan debat

Matematis-logis

Mencari alasan yang rasional dalam debat

Kinestetik-badani

Drama peragaan

Musikal

Membuat lagu tentang keadilan

Intrapersonal

Berefleksi

Lingkungan

Melihat ketidakberesan

Eksistensial

Melihat ketidakadilan

Bahasa: Sifat Tokoh dalam Novel

Tujuan : memahami sifat tokoh-tokoh dalam suatu novel

Alat : buku novel yang ingin dipelajari

Inteligensi yang digunakan: interpersonal, linguistik, ruang-visual, musikal, kinestetik-badani, intrapersonal, eksistensial.

Cara :

1. Siswa diminta membaca novel dan menuliskan sifat-sifat tokohnya (linguistik).

2. Dalam kelompok kecil siswa mendiskusikan bersama sifat-sifat yang mereka temukan, apa arti dan maknanya (interpersonal).

3. Setiap kelompok memperagakan sifat-sifat yang telah ditemukan dan mendiskusikannya di depan kelas (kinestetik-badani).

4. Mereka dapat juga menyajikan dalam lagu yang sesuai (musikal).

5. Sifat-sifat itu disimbolkan dalam berbagai warna (ruang-visual).

6. Mereka merefleksikan apa makna semua itu dan gunanya bagi hidupnya sendiri (intrapersonal).

7. Bagaimana peran Tokoh-tokoh itu terhadap kelestarian lingkungan (Eksistensial)

Topik

Intelegensi

Bentuk pembelajaran

Sifat tokoh novel

Linguistik

Membaca

Interpersonal

Diskusi tentang sifat-sifat tokoh

Kinestetik-badani

Peragaan

Musik

Membuat lagu

Intrapersonal

Refleksi tentang makna

Ruang-visual

Sifat disimbolkan dengan warna

Eksistensial

Mengamati peran tokoh terhadap lingkungan

Daftar Pustaka:

Armstrong, T. 1994. Multiple Intelligences in the Classroom. Alex­andria, VA: Association for Supervision and Cur­riculum Development.

______, 1999, “Sevent Kind of Smart, Identifiying and Developing Your Multiple Intelligences”, Pinguin Putnam Inc. (terj : Kind of Smart menemukan dan meningkatkan Kecerdasan Berdasarkan Teori Multiple Intelligences, 2002, Gramedia, Jakarta).

______, Setiap Anak cerdas, Panduan membantu anak belajar dengan memanfaatkan multiple intelegence-Nya, 2003, Gramedia, Jakarta.

______, 2004, Awakening Your Child’s Natural Genius, Interaksara, Jakarta.

Barbara K. Given, 2002, “ Teaching to the Natural Learning System”, Alexandria, VA. (Terj: Braid-Based Teaching, 2007, Kaifa, Jakarta).

Campbell, B. 1999. Multiplying Intelligence in the Classroom,

http:// www.newhorizons.org/art_miclsrm.html

http:// www.newhori20ns.org/ trm_duriemi.html

Gardner, H. 1983. Frames of mind: The theory of multiple intelligences. NY: BasicBooks

_____ 1991. Intelligence in Seven Steps. http://www.muki-intell.com/articles/gardner.htm

School, http://www.multi-intell.com/articles/ gardner2.htm

_____ 2000. Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st

Century. New York: Basic

_____2003, “Multiple intelligences, Kecerdasan Majemuk, Teori dan Praktek (Berisi wawancara-wawancara dengan Howard Gardner)”, Interaksara, Jakarta.

Gardner, H. dan Hatch, T. 1989. "Multiple intelligences go to school-Educational implications of the theory of multiple intelligences". Educational Researcher, 18 (8), 4-10.

Gardner, H. 2007, Five Minds For The Future, Gramedia, Jakarta.

Goldfluss, M.S.Ed. Karen J,(editor), 2002, The Best of Multiple Intelligences Activities From Teacher Created Material, Compilation, Teacher Created material, Inc. USA.

Guignon, A. 1998. Multiple Intelligences: A Theory for Everyone. http://www.education-world.com

Haggerty, B. 1995. Nurturing intelligences. A Guide to multiple intelligences theory and teaching. New York: Addison-Wesley.

Jasmine, Julia,”Mengajar dengan Kecerdasan Majemuk; Implementasi Multiple intelligences”, 2007, Nuansa, Jakarta.

Suparno, Paul, 2004, “Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah”, Kanisius, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar