Laman

Selasa, 30 Maret 2010

Tikaman Mematikan Google pada Manajemen-Bisnis



TIKAMAN MEMATIKAN GOOGLE

PADA KONSEP STRATEGI, PEMASARAN & MANAJEMEN

“WHAT WOULD GOOGLE DO”

Oleh : Muhammad Alwi SE,.MM

Apabila kita membaca buku-buku seperti Competitive Strategi, Michael E. Porter (Dosen dan soko-guru bidang strategi bisnis dari Harvar Business School), atau Marketing Management, Karya Philip Kotler dan buku-buku sejenis (Walau mampu bertahan, tetapi sudah menjadi usang dibidangnya). Mereka masih menggunakan paradigm manajemen klasik, bukan manajemen yang baru. Teori Ekonomi mereka masih menggunakan asusmsi kelangkaan sumberdaya (scare), dan akhirnya perlu biaya opportunity. Untuk itulah ilmu ekonomi dan manajemen bergerak. Guna maksimalisasi kepuasan dengan sumberdaya yang terbatas.

Tetapi manajemen era internet, yang dipelopori oleh Google, dalam bukunya Jeff Jarvis, “What Would Google Do (2009), Terjemahan, pada penerbit Ufuk (2010)?. Menggunakan asusmsi dasar yang berbeda….tolok ukur yang berbeda, paradigm yang berbeda.

Ini mengingatkan kita pada Revolusi Paradigmanya Thomas Khun, dimana dari konsep dasar Newtonian dalam melihat dunia, digantikan oleh konsep foton-listrik oleh Einstein dan Planck. Yang lama bukan salah, tetapi tidak mencukupi untuk realita sekarang (baru). Kalau dulu perusahaan menguasai konsumen, mengendalikan distribusi, membuat transaksi eksklusif, mengunci pesaing, menjaga perdagangan tetap rahasia. Internet meledakkan seluruh kendali itu (hal 48).

Ada beberapa asumsi yang perlu dijelaskan disini dalam era Manajemen internet ala Google yaitu; 1) Mass market, sudah mati, diganti dengan mass of Niche, kumpulan ceruk-ceruk pasar (hal 116). 2. Kunci dalam organisasi sekarang bukan pemasaran, tetapi berdialog (lewat FB, Twitter, Blogger, Www dll). Kata kuncinya adalah “lakukan yang terbaik dan tautkan”. Maka anda akan sukses. 3) Peralihan dari ekonomi kelangkaan ke ekonomi kelimpahan. Lihat saja di internet, bagaimana informasi ditautkan (jelas melebihi Koran manapun, majalah manapun, perpustakaan manapun, dst). Distribusi tidak butuh waktu lagi….era kontrol terhadap produk atau distribusi sudah usang. 4) Konsumen betul-betul ‘rasional’ dan unik. Sehingga mereka bisa bekerjasama dengan perusahaan untuk –menciptakan, mendistribusikan, memasarkan dan mendorong produk. Lihat saja Wikipedia, murni gratis pembuatnya, siapapun boleh menulis, tetapi tidak kacau, encyclopedia terlengkap itu. Juga bagaimana Linux, Firefox open sourcing, mereka makin hari-makin baik bukan malah kacau…..para pembuatnya tidak dibayar, murni gratis. Seakan kita berkata; “betapa baiknya mereka”. Lihat untuk service handphone, computer dst (penulis punya pengalaman ini), bagaimana anda bisa menyelesaikan masalah anda dengan hanya tanya di google atau forum-forum. Banyak manusia baik didunia ini. Bahkan Dell computer, Nokia, Microsoft dll, para teknisinya ikut di forum-forum itu, bahkan mereka membuat forum-forum sendiri. Dengan itu maka biaya garansi, complain dll, menurun drastic, juga kecepatan penyelesaiannya. Sebab problem itu mampu diselesaikan teknisi-teknisi local atau ‘amatiran’ di forum-forum tersebut. 5) Usaha yang paling sukses masa kini adalah mengambil keuntungan sesedikit mungkin agar bisa berkembang sebesar mungkin. ini mirip dengan konsep penghalang masuk (strategi Porter), tetapi dengan paradigm berbeda. Barrier nya Porter, sudah usang, sebab dengan FB (facebook), blogger, anda tautkan maka yang kecil jadi besar bahkan sangat besar. Lihat saja kasus uang receh rumah sakit OMNI, dukungan ke KPK dengan satu-juta tanda-tangan lewat FB dst. Bahkan Obama dengan sukses menggunakan jejaring social itu.

Google, berbeda dengan konsep umumnya perusahaan, institusi. Dimana mereka menganggap masyarakat akan keperusahaannya, beli, datang ke tokonya, showroomnya dst. Tetapi Google, dia tidak ingin dikunjungi, tempat iklan dst….bandingkan dengan Yahoo, (dimana tampilan awal, ingin diberikan segala macam info menarik, dan iklan). Tetapi ia hanya jembatan yang mengantarkan, ia digunakan oleh siapapun termasuk para “pesaingnya”, atau calon pesaingnya Yahoo, FB dll. Erick Schmidt, CEO google mengatakan, sewaktu ada yang bertanya; berapa harga iklan di depan scearch-engine google, sewaktu kita buka kotak google awal? Erick mengatakan, “mungkin beberapa juta dollar $”, tetapi kami tidak akan menjualnya, sebab masyarakat tidak akan suka itu.

Inilah prinsip google yang harus diterima, suka atau tidak suka sekarang ini oleh segala macam institusi yaitu; “Kalau anda tidak bisa dicari, anda tidak akan bisa ditemukan”. Artinya bila tidak ditemukan, maka pasar (transaksi), tidak akan terjadi. Itulah hebatnya Google, ia hanya jembatan, mengantarkan pertemuan supaya ‘pasar’ terjadi….apapun itu.

Lihat yang lain lagi, dahulu dengan internet kita ditakutkan, tidak berhubungan dengan orang, egois, hanya duduk dengan laptop dan earphone-nya. Tetapi dengan FB, Twitter, dll sebenarnya kita mampu berhubungan dengan banyak orang dan menciptakan komunitas kelompok. Bermasyarakat diera baru (hal 435).

Banyak yang protes memang dengan permainan baru ini, ada kelompok manusia yang mengorganisir berita di internet, berita itu bukan miliknya, buku, barang itu bukan barangnya, bukan buatannya dst…..tetapi ia menikmati keuntungannya karena mempermudah orang untuk kesana, sehingga terjadinya ‘pasar’. Lihat Ebay, Amazon.com, About.com (berita, artikel) dll. Demikian juga berita, real-estat, masakan, alat olah-raga, kesehatan dst….dst. Makin anda sering dikunjungi makin besar kemungkinan terjadi transaksi. Bukan anda beriklan seperti dulu tetapi tautan, mudah ditemukan oleh google itulah yang mempermudah anda di klik. Klik sama dengan uang.

Era manajemen-ekonomi internet kata Umar Haque (pakar ekonomi dalam Hague New Economic of media) yaitu; bila dahulu untuk menghasilkan uang maka mengendalikan produksi. Distribusi dan Pemasaran. Sekarang lain, yaitu 3 hal penciptaan nilai ekonomi; Pertama, Penyingkapan rahasia (menemukan barang yang bagus), Kedua, Mengumpulkan (Distribusi), dan Ketiga, Fleksibilitas (mengizinkan isi untuk diperluas). Ekonomi sekarang butuh keterbukaan, desentralisasi dan ketersambunngan memalui niche (ceruk-pasar) (hal 118).

Tantangannya pada masa internet sekarang ini adalah; berfikir dengan cara baru, menghadapi tantangan-tantangan baru, memecahkan dengan solusi baru, melihat kemungkinan baru, melihat dengan cara baru. Itulah yang semestinya kita lakukan. Dengan ekonomi berkelimpahan, maka spesialisasi jadi syarat mutlak dalam hal apapun. Dan melayani masyarakat secara unik jadi keharusan. Makanya perusahaan harus belajar bahwa mereka akan lebih baik bila menyerahkan kendali ke konsumen (masyarakat). Biarkan kendali pada mereka dan anda menang. Kata Jeff Jerfis (hal 16).

Bagaimana dengan kita, coba kita tulis nama kita, perusahaan kita dalam kotak pencari google…sudah ditemukankah diri kita. Seberapa kita terbuka, sehingga diketahui oleh masyarakat lain. Era keterbukaan adalah era sekarang. Keterbukaan mengharuskan kita jujur. Bila ingin sukses maka kerjakan yang terbaik dan tautkan…sehingga anda di klik, direspon, diketahui, itulah rahasia sukses era baru, era google.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar