Laman

Rabu, 31 Maret 2010

Komunikasi Sukses ala Dale Carnegei



KOMUNIKASI SUKSES
(Cara efektif Sukses Dengan Komunikasi dan dengan Membangun Kecerdasan Interpersonal)

• Raja Toko John Wanamaker pernah berkata:”Saya tiga puluh tahun yang lalu sudah tahu, bahwa bodoh sekali memaki-maki orang. Saya sendiri sukar mencoba tidak melakukan kesalahan. Mengapa saya harus meributkan kenyataan, bahwa Tuhan tidak membagi rata bakat-bakat dan kecerdasan-kecerdasan diantara umat manusia”.(hal.4)
• Jika anda bergaul dengan orang, ingatlah baik-baik bahwa anda tak menghadapi mahluk mahluk yang berpikir logis. Sebaliknya yang anda hadapi adalah mahluk-mahluk yang sangat perasa, penuh perasangka, yang perbuatan, sikaplaku dan pembicaraannya didorong oleh rasa kebanggaan dan keriahan.(hal.7)
• Banyak kebutuhan yang dipenuhi, tetapi jarang kebutuhan itu terpenuhi, padahal sama pentingnya dengan Makan, minum dll, yakni hasrat, yang dinamakan oleh Freud:”Hasrat dianggap besar dan paling disenangi orang orang lain”, yang menurut John Dewey adalah “dianggap penting”.(hal.11)
• “Setiap orang ingin mendapat pujian”. Ya setiap orang ingin sekali betul-betul dihargai meskipun kita semua ingin mendapat pujian yang sewajarnya, kita jarang mendapatkannya.(hal.11)
• Jika anda mengatakan kepada saya cara anda memenuhi kebutuhan perasaan penting itu, saya bisa mengatakan kepada anda, siapa anda itu. Perbuatan- perbuatan anda menentukan watak anda, dan watak adalah milik anda yang paling pentin.(hal.12)
• “Saya tak tahu, apa sebabnya orang- orang menjadi gila. Tak ada orang yang bisa mengatakan dengan pasti. Akan tetapi banyak sekali orang-orang menjadi gila karena dalam keadaan gila itu, mereka merasakan sesuatu yang mereka tak bisa alami dalam dunia yang nyata dan biasa ini”.(hal.15)
• Filsuf Emerson yang mashur pernah berkata:”setiap orang, yang saya jumpai dalam beberapa hal adalah melebihi saya. Oleh karena itu, saya selalu bisa belajar dari dia”.(hal.19)
• “Nah, sekarang anda tahu, betapa tololnya untuk berbicara tentang saya yang kita sendiri sukai. Ya, itu sungguh bodoh”.(hal.21)
• Satu-satunya cara yang ada di dunia ini untuk mempengaruhi orang lain ialah dengan membicarakan apa yang ia senangi dan perhatikan, dan menunjukan kepadanya cara mendapatkan yang ia inginkan.(hal.21)
• Professor H.A.Overstreet dalam bukunya “tentang mempengaruhi tingkah-laku manusia” mengatakan:”perbuatan adalah hasil dari hasrat keinginan yang sangat mendalam … dan nasihat paling baik, yang bisa diberikan kepada orang-orang yang ingin bertindak sesuai dengan kehendaknya, baik dalam perusahaan, di rumah, disekolah maupun dalam politik, ialah pertama, bangkitlah suatu keinginan yang kuat pada orang- orang itu. Siapa yang melakukan ini, akan disokong oleh seluruh dunia. Siapa yang tak bisa, akan mengalami kehidupan yang sunyi. (hal.22-23)
• “Jika ada rahasia mengenai sukses, maka rahasia itu ialah kecakapan untuk melihat melalui kacamata orang lain. (hal.23)
• Bahwa anda dan saya tak ingin membeli apa-apa. Akan tetapi kita semua ingin sekali supaya masalah-masalah kita diselesaikan. (hal.23)
• Ahli psikologi terkenal Wiliam Winter pernah menulis, bahwa salah satu kebutuhan manusia ialah mengutarakan pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya. Mengapa kita tidak menggunakannya dalam kehidupan kita sehari-hari ?. (hal.29)
• Jika anda kebetulan mempunyai sebuah gagasan yang bagus sekali, yang anda inginikan supaya orang lain melaksanakannya jalan yang sebaik-baiknya ialah dengan menanamkan gagasan itu kedalam pikiran orang itu. Usahakanlah, supaya orang itu mengolahnya, dan mengaggapnya sebagai gagasannya sendiri.(hal.29)
• Berusalah membangkitkan keinginan yang kuat dan menyala dalam diri orang-orang, dengan siapa anda bergaul. Siapa bisa melakukan ini, akan mendapat bantuan dari seluruh dunia. Siapa yang tidak bisa, pasti akan menjadi orang yang sunyi sendirian, dan akan mengalami banyak kesukaran.(hal.30)
• Anda dalam tempo dua bulan akan mendapatkan lebih banyak teman dengan memperbaharui orang lain daripada dalam tempo dua tahun dengan hanya berusaha membangkitkan perhatian orang kepada anda sendiri.(hal.32)
• “Siapa yang tak ada perhatian kepada sesamanya, tidak saja akan mengalami banyak sekali kesukaran-kesukaran dalam hidupnya sendiri, akan tetapi juga mendatangkan kesukaran-kesukaran bagi likungannya. Mereka itulah merupakan orang- orang yang gagal di dunia ini.(hal.33)
• Perbuatan selalu lebih banyak pengaruhnya daripada kata-kata.(hal.47)
• Professor Wiliam James memberi keterangan tentang gejala ini, “Aksi (perbuatan) seolah-olah datang sesudah perasaan, akan tetapi sesungguhnya aksi dan perasaan munculnya bersamaan. Dan, aksi lebih mudah dikuasai oleh kemauan daripada perasaan, sehingga dengan melalui perbuatan kita bisa mengatur perasaan kita. Oleh karena itu, ada suatu jalan emas menuju kepada kebahagiaan dan kegembiraan. Timbulkanlah senyum pada wajah anda, berbuat dan bersikaplah seolah-olah anda sudah betul-betul senang dan gembira”.(hal.51)
• Semua orang di dunia mencari kebahagaiaan dan hanya ada satu jalan yang tepat, menuju pikiran-pikiran anda. Kebahagiaan anda tidak tergantung pada lingkungan dan keadaan, melainkan semata-mata tergantung dan berdasasrkan kepada perasaan-perasaan batin anda. Kebahagiaan tak ada sangkutpautnya dengan milik anda, dengan kedudukan dan pekerjaan anda dan dengan tempat anda, dimana anda berada, atau dengan apa yang anda warisi.(hal.51)
• Kebahagiaan anda hanya bergantung kepada apa yang anda pikirkan.(hal.51)
• Shakespeare dengan tepat mengatakan: ”Yang baik dan buruk, semua itu semata-mata ditentukan. Oleh pikiran dan gagasan belaka”.(hal.52)
• “Setiap kali anda memandang ke luar, tariklah dagu anda ke belakang, dan usahakan supaya badan anda menjadi sepanjang-panjanganya. Isilah paru-paru pada setiap tarikan napas dengan udara, sehingga penuh dan seperti hampir-hampir meledak. Silahkan sinar matahari memberi pengaruh sehat kepada anda. Sambutlah kawan-kawan anda dengan seyuman, dan usahakanlah, supaya keramah-tamahan anda sungguh-sungguh menular kepada orang lain melalui jabat tangan.(hal.53)
• Jangan takut disalah pahami oleh siapapun, dan jangan memboroskan waktu barang satu menitpun memikirkan musuh-mush anda. Usahakanlah supaya tujuan anda nampak jelas di depan anda, dan usahakanlah supaya anda langsung maju kearah tujuan. Arahkan pikiran-pikiran anda kepada hal-hal yang baik dan indah, yang anda ingin lakukan. Lambat laun anda akan mampu menjawab bawah sadar anda menyergap kesempatan-kesempatan, yang diperlukan untuk memenuhi keinginan-keinginan anda itu.(hal.53-54)
• Rata-rata manusia lebih memperhatikan namanya sendiri daripada nama-nama lain di seluruh dunia ini. Oleh karena itu, ingat-ingatlah nama orang dan berlajarlah mengucapkannya dengan lancar tanpa salah. Dengan demikian, anda memberi selamat yang semesra-mesranya kepada orang- orang yang anda jumpai. Tapi jika anda melupakan nama atau mengejanya salah, orang- orang itu kurang menghargai anda.(hal.58)
• Basa-basi, melambaikan tanngan, berhenti sebentar untuk sekadar say-hello, sopan-santun, bahkan ‘ackting untuk pura-pura baik, menghadapi tamu, pelanggan dll, “Itu semua, berarti mengorbankan waktu dan tenaga”, demikian kata Emerson, akan tetapi sopan santun hanya bisa dicapai dengan mengadakan pergorbanan-pengorbanan kecil.(hal.59)
• Jika anda ingin, supaya orang-orang menyukai anda maka dalilnya ialah: Ingatlah bahwa nama bagi seseorang merupakan hal yang paling enak bunyinya.(hal.59)
• C.W. Eliot presiden Harvad University berkata “Tak ada percakapan rahasiapun tentang percakapan niaga yang sukses, … yang paling penting ialah perhatian anda kepada orang, yang anda ajak berbicara. Itulah cara memuji dan menghargai orang setinggi-tingginya. (hal.63)
• Tidak perlu cukup arif, untuk bisa menjadi orang-orang yang pandai mendengarkan. (hal.63)
• Dikatakannya bahwa kebanyankan orang, yang tidak memberi kesan baik, adalah disebabkan karena kenyataan bahwa mereka itu tidak bisa mendengar pembicaraan orang lain. (hal.68)
• “orang- orang demikian itu”, katanya,”sangat ribut dan tergesa-gesa memikirkan apa yang akan dikatan, oleh karena itu tidak bisa membuka telinganya. … orang-orang yang betul-betul besar telah menyatakan kepada saya, bahwa mereka lebih suka kepada orang-orang yang bisa mendengarkan daripada yang pandai bicara namun senian mendengarkan nampaknya lebih jarang daripada sifat-sifat baik. (hal.68)
• Dikatakannya bahwa, kebanyakan orang yang tidak memberi kesan baik adalah disebabkan karena kenyataan bahwa mereka tidak itu tidak bisa mendengar pembicaraan orang lain.(hal.68)
• “Orang, yang selalu berbicara tentang diri sendiri, yang hanya memikirkan diri sendiri, adalah orang yang benar-benar kurang adab, kata Dr. N.M. Butler, Presiden University Columbia. Jika anda ingin menjadi seorang yang pandai bercakap-cakap, mulailah dulu menjadi pendengar yang baik. Jika anda ingin menimbulkan perhatian, anda harus menunjukkan perhatian. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan, yang yang jawabannya ingin sekali diucapkan oleh orang. Anjurkanlah supaya ia bisa berbicara tentang perbuatan-perbuatan mereka sendiri”.(hal.69)
• Usahakanlah supaya orang lain itu merasa penting.(hal.78)
• Professor J. Dewey menyatakan keinginan untuk merasa dirinya penting adalah hasrat dan keinginan paling kuat dalam diri manusia. Hasrat dan keinginan inilah yang telah menunjukan peradaban sekarang ini.(hal.78)
• Perlakukan orang-orang, seperti anda ingin diperlakukan oleh orang lain.(hal,79)
• Jika anda ingin kebenaran yang nyata dan pahit, sadarlah dan insya Allah, bahwa hampir setiap orang yang anda jumpai dalam beberapa hal lebih baik daripada anda. Jalan yang paling aman dan langsung kearah hati orang lain selalu bisa anda temukan, jika anda bisa menyuruh ia merasa, bahwa anda menghargai dan memahami kedudukannya yang penting di dunia itu, memahaminya dengan benar-benar dan jujur.(hal.82-83)
• “Kebencian tak pernah dikalahkan dengan kebencian, akan tetapi semata-mata dengan kasih dan sayang“. Salahpahampun tak bisa dibetulkan oleh suatu alasan atau bantahan, akan tetapi bisa diatasi dengan taktik, diplomasi, sikap memaafkan dan hasrat keinginan, untuk melihat peristiwanya dari kacamata orang lain.(hal.100)
• Bukankah anda seolah-olah telah memukul dia pada mukanya? Tak saja anda menganggap dia kurang cerdas, akan tetapi juga kurang pandai menimbang, kurang pandai berpikir, disamping menyinggung rasa kebanggaan dan harga dirinya. Semuanya itu akan membangkitkan hasrat dan keinginan untuk membalas, dan memukul kembali.(hal.102)
• J.H. Robinson: “Kita kadang-kadang mengalami, bahwa pikiran-pikiran kita berubah, tanpa ada perlawaan atau perasaan yang kuat. Akan tetapi kalau orang mengatakan kepada kita, bahwa kita ini salah, ini kita rasakan sebagai suatu hinaan kita tak mau menyerah atau mengaku salah. Kita sangat sembrono dalam membentuk gagasan, akan tetapi kita bela dengan keberanian yang hebat, jika ada orang yang mau menanggalkannya dari otak kita. Dari itu anda bisa mencari kesimpulan, bahwa yang kita cintai bukan gagasan-gagasan kita itu, akan tetapi harga diri, yang terancam. perkataan kecil dan singkat yang berbunyi,”Ku” adalah perkataan yang penting bagi kita, manusia, dan sejak kecil kita sudah harus memperhatikannya. Perkataan “Ku” itu adalah sama kuatnya, apakah ia digunakan dalam “anjingku”, “istriku”, “rumahku”, “ibuku”, atau “tanah-airku”.(hal.104)
• Kita ingin sekali tetap yakin akan apa yang pernah kita anggap benar, dan kita marah, jika ada orang yang mencoba meninggalkan kepercayaan ini. Hasilnya selalu berupa “alas an”, yang tak lain adalah menemukan dalih-dalih supaya bisa tetap percaya kepada hal-hal yang pernah kita percayai.(hal.104)
• Saya yakin dan percaya bahwa adalah selalu merugikan dan bodoh, untuk mengatakan kepada orang, bahwa dia itu salah.(hal.108)
• Jika kita tahu bahwa kita terang salah, lebih baik mengakui saja, mendahului orang lain menyalahkan kita. Bukankah orang lebih enak mendengarkan suatu pengakuan daripada pembelaan?,(hal.112)
• Pada reakan khusu ini, saya sudah selayaknya tidak populer. Penilaian saudar-saudar sangat tepat. Saya kecewa dan menyesal mendegarkan kecaman-kecaman saudara. Hati saya sakit akan tetapi semua layak, dan memang saya pantas mendapatkan kecaman-kecaman demikian itu. Kecaman-ke caman itu baik sekali bagi saya. Kecaman-kecaman saudara itu telah memberi saya pelajaran kepada saya, dan telah menanggalkan kesombongan saya. Saya inipun manusia biasa, dan saya butuh dan memerlukan kawan-kawan, seperti saudara. Saya telah mencoba supaya orang lain mencintai saya. Apakah saudara mau menolong saya? Apakah saudara lain mencintai saya. Apakah saudara sudi, dari rumah menulis surat kepada saya, mengkritik saya lebih lanjut, akan tetapi dengan jujur dan terus terang mengatakan pula bagaimana cara memperbaiki kepribadian saya? Jika ini saudara lakukan, saya akan berusaha sekeras-kerasnya untuk merubah diri saya.(hal.114-115)
• “Orang lebih mudah menangkap lalat dengan sirop daripada dengan cuka”. Demikian pula adalah lebih mudah menangkap orang dengan keramah-tamahan yang manis daripada dengan gertakkan-gertakkan yang kecut. Jika anda ingin meyakinkan orang lain, hendaknya anda bersikap bersahabat secara tulus ikhlas. Ini merupakan pokok, yang sangat penting, sebab ini mengenai hatilah kita bisa sampai kepada otak”.(hal.121-122)
• Jika anda ingin memikat hati orang, dalilnya ialah: “Biarlah orang yang anda hadapi itu berbicara paling banyak”.(hal.136)
• Tak ada yang orang yang senang, disodri barang yang mereka dipaksa untuk menerimanya. Mereka lebih suka membeli sesuai dengan gagasan-gagasan mereka sendiri. Orang suka ditanyai pendapatnya dan gagasan-gagasannya.(hal.138)
• Jika anda hendak meyakinkan orang lain, maka dalilnya ialah: “Biarkanlah orang mengira bahwa gagasan itu datang dari dia sendiri”.(hal.142)
• Kenneth M. Goode “How turn the people into gold? “ Sukses anda tergantung kepada kecakapan bergaul dengan orang lain. Dan kecakapan ini tergantung pula kepada kecakapan anda untuk bersimpati kepada orang lain dan melihat melalaui kacamatanya.(hal.145)
• Jika anda ingin merubah pikiran orang lain, tanpa membuat dia marah, maka dalilnya adalah: lihatlah segala sesuatu dari kacamat orang yang anda hadapi.(hal.149)
• “Saya tidak keberatan sama sekali terhadap pendapat dan perasaan anda. Dalam keadaan seperti anda, sayapun akan pula sependapat dan seperasaan dengan anda sekarang(hal.150)
• Jika anda ingin supaya orang lain di pihak and, maka: “bersimpatilah dengan gagasan-gagasan dan keinginan-keinginan orang lain.(hal.157)
• Jika anda ingin mengajak orang melakukan sesuatu, maka adalah baik sekali, untuk mengikuti dalil: bangkitkanlah perasaan-perasaan mereka yang mulia.(hal.165)
• Kita hidup dalam zaman demokrasi: contoh-contoh yang bisa dilihat. Tidak cukup hanya berbicara saja. Kebenaran harus disusun dan digambarkan dengan jelas dan mengasyikkan. Harus dilakukan, seperti dibuat oleh sutradara film, seperti cara radio menjelaskan siaran-siarannya. Andapun harus berbuat seperti itu, kalau hendak menarik perhatian. Anda memerlukan aksi (perbuatan).(hal.168)
• Jika anda ingin meyakinkan orang, maka dalilnya ialah: “Perhatikan (demonstrasikan) gagasan-gagasan anda.(hal.169)
• “Cara supaya orang melaksanakn pekerjaan sebaik-baiknya, ”katanya, ”ialah dengan mencetuskan semangat berlomba. Yang dimaksudkan di sini bukanlah cara-cara rendah, yang hanya berkisar disekitar uang belaka, akan tetapi kareana hasrat mencapai hasil sebesar-besarnya supaya jadi nomor satu.(hal.171-172)
• Jika anda ingin merubah pendirian orang lain, tanpa menimbulkan kejengkelan, maka dalilnya ialah: mulailah dengan pujian dan penghargaan yang tulus ikhlas.(hal.179)
• Untuk merobah pikiran-pikiran orang lain, tanpa menimbulkan kejengkelan dalilnya ialah: tunjukanlah kesalahan orang secara tidak langsung,(hal.182)
• Untuk merubah pikiran orang, tanpa menimbulkan rasa tidak enak, dalilnya ialah: bicaralah tentang kesalahan-kesalahan dan cacat-cacat sendiri, sebelum melancarkan kecaman kepada orang lain.(hal.187)
• Jika ingin merubah pikiran orang lain, anda bisa menggunkan dalil ini: berilah perintah dalam bentuk dan nada suatu usul.(hal.189)
• “Anda bisa mendapatkan hampir apa saja dari setiap orang”, kata Samuel Vauclain, direktur Baldwin Loco motive works kepada saya,”asal anda menghormati orang lain, dan anda menunjukkan bahwa anda menghargai kecakapkan-kecakapannya”.(hal.202)
• Jika anda ingin memperbaiki orang lain, anda bisa melakukannya paling mudah dengan menetapkan, seolah-olah ia sudah mempunyai kecakapan yang anda inginkan itu. Shakespeare: “Bersikaplah seolah-olah anda sudah mempunyai sikap baik itu, meskipun anda belum mempunyainya”.Apabila anda ingin supaya ia memperkembangkan sifat baikitu. Berilah suatu reputasi yang ia harus mempertahankannya, dan ia akan melakukan segala sesuatu untuk tidak mengecewakan anda.(hal.202)
• “Jika tuan harus berurusan dengan seorang penjahat”, tulis Lawes, direktur penjara Sing Sing, “maka hanya ada satu cara saja supaya bisa bergaul baik dengan mereka. Perlakukan mereka sebagai manusia jujur. Anggaplah, mereka tak akan menipu atau mengelabuhi tuan. Dengan memperlakukan demikian itu, ia merasa terpuji, sehingga merekapun akan tetap jujur terhadap tuan. Karena ia bangga, bahwa akhirnya ada juga orang yang mempercayainya”. Berilah reputasi (nama baik) kepadanya, supaya ia terpaksa mempertahankannya. (hal. 205)
• “Yang pertama – tama diperlukan dalam pergaulan, ialah: tidak mencampuri cara khusus orang dalam mencari dan menemukan kebahagiannya. Asal cara itu tidak bertentangan atau bentrokan dengan caranya sendiri dalam mencari dan menemukan kebahagiaan” (hal.231)
• Jika anda ingin supaya perkawinan anda bahagia, praktikkan dalil ini: jangan merubah suami (istri) anda. (hal.231)
• Hakim terkenal J. Sabbath di Chicago telah menyidangkan 40.000 proses perceraian, dan berhasil mendamaikan 200 suami – istri. Katanya: “Yang menjadi sebab kesukaran – kesukaran dalam perkawinan adalah hal – hal remeh. Suatu hal kecil misalnya, jika sang istri melambaikan tangannya, ketika suaminya pergi ke kantor, bisa mencegah perceraian”. (hal.242)
• Jika anda menginginka suatu kehidupan rumah tangga yang bahagia cobalah mempraktekkan dalil ini: berilah atensi – atensi kecil. (hal.242)
• “Aneh, tapi benar, bahwa sesungguhnya orang – orang yang paling kita hina dan sakiti hatinya adalah orang – orang, yang tinggal serumah dengan kita”. (hal.244)
• Sungguh sukar dipahami, mengapa orang laki – laki tidak berusaha sama kerasnya mensukseskan perkawinannya, seperti ia berusaha mensukseskan perusahaannya. (hal.245)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar