Contoh-contoh Disain Mengajar Sederhana Berdasarkan Multiple Intelligences.
Matematika: Geometri, Keliling Lingkaran
Tujuan : menentukan besarnya keliling lingkaran
Alat : tali panjang
Inteligensi yang ditekankan: kinestetik-badani, matematis-logis, linguistik, interpersonal, intrapersonal
Cara :
1) Siswa diminta membuat lingkaran dengan tali yang panjang (lihat gambar A).
2) Siswa diminta untuk berdiri tepat mengelilingi lingkaran. Mereka diminta menghitung ada be-rapa orang yang tepat berdiri di sekeliling lingkaran itu (gambar A, kinestetik-badani).
3) Siswa diminta untuk menarik garis tengah lingkaran, dan menghitung berapa orang tepat dapat berdiri untuk mengisi garis tengah tersebut (gambar B, kinestetik-badani).
4) Siswa diminta mendiskusikan hubungan antara jumlah siswa yang berdiri di garis tengah dan yang berdiri sepanjang lingkaran, serta bagai-mana cara menghitungnya (matematis-logis dan interpersonal).
5) Cari rumusan keliling lingkaran dengan garis tengah tadi dalam diskusi (interpersonal dan matematis-logis).
6) Siswa diminta merefleksikan apa yang diper-olehnya dari diskusi tersebut (intrapersonal).
7) Kemudian, diminta menuliskan dalam kertas apa yang mereka temukan dalam pelajaran itu (linguistik).
Bila dirangkumkan dalam tabel menjadi seperti berikut.
Topik | Inteligensi | Bentuk pembelajaran |
Keliling lingkaran | Kinestetik-badani | Berdiri mengelilingi lingkaran/garis tengah |
| Interpersonal | Diskusi hubungan antara keliling dan garis tengah |
| Matematis-logis | Merumuskan rumus keliling lingkaran |
| Kinestetik-badani | Kerja tangan, menyusun kelompok benda |
| Intrapersonal | Refleksi kegunaan |
| Linguistik | Menuliskan hasil refleksi |
Catatan: Guru membantu dalam merangkum rumusan yang ditemukan siswa sehingga mendekati rumusan yang tepat secara matematis.
IPA, Biologi: Sifat-Sifat Kehidupan
Tujuan : mengerti dan memahami sifat-sifat benda hidup
Alat : kertas, pensil, beberapa binatang hidup yang berbeda spesiesnya
Inteligensi yang ditekankan: lingkungan, matematis-logis, ruang-visual, interpersonal, intrapersonal, musikal, linguistik, eksistensial, kinestetik-badani
Cara :
1. Dalam kelompok siswa mengamati dan men-catat sifat-sifat binatang hidup yang diamatinya (lingkungan, ruang-visual).
2. Setiap siswa menjelaskan sifat-sifat itu kepada teman lain (interpersonal dan linguistik).
3. Dalam suatu matriks, sifat-sifat yang sama dan berbeda dikelompokkan (matematis-logis).
4. Siswa diminta memperagakan sifat-sifat yang sama dalam bentuk gerak atau tari (kinestetik-badani).
5. Siswa menciptakan suatu lagu yang menggam-barkan atau berisi sifat-sifat binatang atau benda hidup yang ditemukan (musikal).
6. Siswa diminta berefleksi: apa artinya sifat itu bagiku, karena aku juga hidup. Bagaimana perasaanku bila sifat itu tidak ada padaku? (intrapersonal).
7. Mengapa benda-benda itu hidup, apa Tujuannya? (eksistensial)
Bila Dirangkum dalam table menjadi Seperti berikut;
Topik | Inteligensi | Bentuk pembelajaran |
Sifat Benda Hidup | Lingkungan | Meneliti sifat-sifat benda hidup |
| Ruang-visual | Melihat benda-benda hidup |
| Linguistik | Menjelaskan sifat-sifat pada teman |
| Matematis-logis | Membuat tabel dan memasuk-kan sifat |
| Kinestetik-badani | Memperagakan gerak |
| Musikal | Membuat lagu sifat hidup |
| Intrapersonal | Refleksi gunanya bagi kita |
| Interpersonal | Kerja kelompok |
| Eksistensial | Apa gunanya hidup? |
IPS: Demokrasi
Tujuan : menyadari arti pemerintahan yang demokratis sehingga dapat hidup lebih demokratis bersama orang lain
Alat : tulisan tentang pimpinan yang autoriter (dapat dari koran, buku, buat kasus sendiri), kertas, alat tulis
Inteligensi yang ditekankan: linguistik, interpersonal, intrapersonal, matematis-logis, ruang-visual, musikal, kinestetik-badani, eksistensial.
Cara :
1. Setiap siswa membaca kasus pimpinan yang autoriter, penindas rakyat, yang telah disiapkan. Menurut mereka siapakah yang benar dan tidak, dan menuliskan gagasannya pada selembar kertas (linguistik).
2. Dalam kelompok saling mendiskusikan apa yang tidak benar dari pimpinan itu dan bagaimana seharusnya sikap terhadap rakyat. Juga membahas bagaimana seharusnya sikap rakyat secara demokratis di zaman sekarang ini (interpersonal dan matematis-logis).
3. Dalam kelompok memperagakan, dengan gerak dan lagu, situasi nondemokratis di masyarakat yang mereka alami (kinestetik-badani, musikal, linguistik).
4. Merefleksikan sendiri, apa makna sikap demokrasi bagi mereka masing-masing (intrapersonal).
5. Sebagai pekerjaan rumah, siswa diminta untuk mencari contoh pengalaman situasi yang tidak demokratis di lingkungannya; dan menuliskan-nya pada majalah dinding (ruang-visual dan linguistik).
6. Bertanya: mengapa diktator itu ada? (eksistensial).
Topik | Inteligensi | Bentuk pembelajaran |
Demokrasi | Linguistik | Membaca kisah, menulis |
| Interpersonal | Diskusi bersama |
| Matematis-logis | Berpikir rasional dalam diskusi |
| Kinestetik-badani | Memperagakan dalam gerak |
| Musikal | Memperagakan dalam lagu |
| Intrapersonal | Refleksi bagi diri sendiri |
| Ruang-visual | Melihat masyarakat |
| Eksistensial | Mengapa Ada? |
Bahasa
Tujuan : belajar membuat kalimat yang lengkap, ada subjek-predikat-objek.
Alat : alat tulis, papan kertas yang ditulisi
Inteligensi yang ditekankan: linguistik, ruang-visual, intrapersonal, musikal, kinestetik-badani, matematis logis.
Cara :
1. Siswa diberi bacaan, kalimatnya ada yang lengkap dan ada yang tidak lengkap. Setiap siswa diminta mencari kalimat yang lengkap dan tidak lengkap, dengan menyebutkan alasannya (linguistik dan matematis-logis).
2. Setiap siswa membuat papan dari karton dan menuliskan kata-kata yang dapat berkedudukan sebagai subjek, predikat, objek, keterangan, dan sebagainya (ruang-visual).
3. Siswa dalam kelompok bermain kata dan kalimat. Setiap kelompok misalnya 6 orang. Satu orang maju ke depan dan menunjukkan papan-nya, misalnya sebagai subjek. Lalu, teman lain berlomba unruk maju bila ia membawa kata predikat, yang membawa objek bias maju bisa maju kemudian, dan seterusnya, sehingga terbentuk kalimat yang lengkap. Selama maju mereka berderet menurut urutan kalimat (kinestetik-badani).
4. Siswa berkelompok membuat lagu yang berisi aturan kalimat lengkap (musikal).
5. Setiap siswa diminta membuat 10 kalimat lengkap yang lain sendirian (intrapersonal).
Bila dirangkumkan dalam suatu tabel menjadi sebagai berikut.
Topik | Inteligensi | Bentuk pembelajaran |
Kalimat lengkap | Linguistik | Membaca |
| Matematis-logis | Mencari yang lengkap dan alasannya |
| Ruang-visual | Membuat papan kata |
| Kinestetik-badani | Main kata dan kalimat |
| Musikal | Membuat lagu |
| Intrapersonal | Membuat kalimat sendiri |
Matematika: Probabilitas (SMU)
Tujuan : memahami prinsip probabilitas pada pelemparan mata uang
Alat : Koin
Inteligensi yang ditekankan: matematis-logis, linguistik, interpersonal, ruang-visual, kinestetik-badani, intrapersonal, lingkungan
Cara :
1. Siswa dalam kelompok berlima mengambil 10 koin. Mereka diminta melakukan percobaan dengan melempar koin itu serentak (kinestetik-badani), lalu menghitung berapa gambar yang keluar. Lalu mereka mencatatnya ke dalam tabel (matematis-logis, interpersonal, ruang visual)
2. Siswa diminta melakukan pelemparan sebanyak 25 kali dan setiap kali memasukkan data ke dalam tabel (matematis-logis).
3. Siswa diminta membuat grafik yang menggambarkan frekuensi gambar yang sering keluar dari tabel yang dipunyai (ruang-visual).
4. Siswa diminta mendiskusikan hasilnya, berapa gambar yang sering keluar. Kemudian, diminta untuk merumuskan berapa probabilitas gambar keluar dari koin itu? Bandingkan dengan tabel, berapa gambar yang sering keluar? (matematis-logis dan interpersonal).
5. Setelah selesai, siswa mereka diminta membuat laporan tertulis tentang percobaan dan hasilnya (linguistik).
6. Di rumah setiap siswa diminta untuk mencari contoh dalam hidup sehari-hari, peristiwa apa saja yang mempunyai probabilitas ½ (Intrapersonal).
Bila dirangkumkan dalam suatu tabel menjadi sebagai berikut.
Topik | Inteligensi | Bentuk pembelajaran |
Probabilitas | Matematis-logis | Menghitung lemparan, buat tabel, rumus |
| Interpersonal | Diskusi hash lemparan |
| Ruang-visual | Membuat grafik lemparan |
| Kinestetik-badani | Berdiri melempar dengan gerak |
| Intrapersonal | Mencari contoh sendiri di rumah |
| Linguistik | Menulis laporan |
| Lingkungan | Mencari contoh-contoh di alam |
IPA (FISIKA): Fisika, Efek Doppler, dan Gaya Sentripetal
Efek Doppler untuk Suara (Haggerty, 1995)
Tujuan : siswa memahami efek Doppler untuk suara
Alat : alat musik gitar, mikrofon, osiloskop
Inteligensi yang ditekankan: linguistik, musikal, matematis-logis, ruang-visual, kinestetik-badani, intrapersonal, interpersonal
Cara :
1. Siswa diminta membuat penelitian tentang riwayat hidup dan karya Doppler di perpustaka-an. Mereka juga harus membuat laporan tertulis yang akan dipresentasikan di depan kelas (linguistik).
2. Siswa diminta untuk memainkan musik dengan alat musik yang tersedia dan menunjukkan per-bedaan puncak suara dengan menggunakan alat tersebut. Mintalah untuk mendekatkan mikrofon dan menghubungkannya dengan osiloskop, sehingga puncak suara itu dapat dilihat dan di-dengar. Siswa diminta untuk mencari hubungan antara puncak-puncak suara tersebut dan prin-sip efek Doppler. Misalnya, puncak suara menjadi lebih tinggi, atau frekuensi suara menjadi lebih tinggi bila suara keluar dari sumber musik mendekati detektor suara (musikal).
3. Mintalah siswa untuk menentukan besarnya frekuensi, panjang gelombang, dan kecepatan suara dengan rumus Doppler, n = f λ. Siswa diminta untuk mencari contoh prinsip efek Doppler dalam macam-macam gelombangyang berbeda seperti pada suara, air, cahaya, radio, radar (matematis-logis).
4. Siswa diminta menyiapkan suatu ekspresi tentang efek Doppler dengan suatu gambar, diagram, dan sebagainya, dan menuliskannya sebagai laporan (ruang-visual).
5. Siswa diminta untuk mengadakan praktek lapangan, misalnya di jalan raya, untuk mencari contoh-contoh dalam kehidupan yang menggunakan efek Doppler. Mereka diminta membawa audiotape untuk merekam. Mereka harus membuat laporan praktek lapangan tersebut dan mempresentasikannya di kelas (kinestetik-badani).
6. Berilah kebebasan setiap siswa untuk mencari contoh sendiri yang cocok dengan mereka dan membuat laporan entah dalam bentuk tertulis maupun suatu ekspresi lain (intrapersonal).
7. Dalam praktek lapangan mereka diminta be-kerja dalam kelompok, misalnya bertiga (interpersonal).
Bila dirangkumkan dalam suatu tabel menjadi sebagai berikut.
Topik | Inteligensi | Bentuk pembelajaran |
Efek Doppler | Linguistik | Menulis riwayat hidup Doppler |
| Musikal | Main musik dihubungkan dengan osiloskop |
| Matematis-logis | Menentukan rumus |
| Ruang-visual | Membuat diagram |
| Kinestetik-badani | Mencari contoh di lapangan |
| Intrapersonal | Kerja sendiri |
| Interpersonal | Kerja kelompok |
Gaya Sentripetal
Tujuan : mengerti gaya sentripetal dan dapat menggunakan konsep dasar gaya sentripetal dalam persoalan dan juga kehidupan sehari-hari.
Konsep: suatu benda yang bergerak melingkar beraturan akan mengalami suatu gaya mengarah ke pusat lingkaran, yang besarnya tergantung pada massa benda dan juga percepatan sentripetalnya. Sedangkan percepatan itu tergantung pada kuadrat kecepatan linearnya dan berbanding terbalik dengan jari-jari lintasannya.
Alat : bola, tali, alat tulis
Inteligensi yang ditekankan: ruang-visual, kinestetik-badani, musikal, interpersonal, matematis-logis, linguistik, intrapersonal, lingkungan
Cara :
1. Siswa membuat percobaan sederhana seperti bagan berikut. Bola plastik diikat dengan tali. Dengan cara memegang talinya, bola itu diputar. Apa yang terjadi bila tali dilepaskan? Siswa akan mencobanya berkali-kali dan mengambil ke-simpulan. Siswa akan melihat bahwa bola itu terlepas keluar. Semakin kuat kecepatan putar-an, semakin jauh bola terlempar. Siswa diajak membuat percobaan berva-riasi agar bola sampai pada jarak tertentu (ruang-visual).
2. Dapat dibuat suatu permain-an, di mana dua siswa memegang ujung-ujung satu tali secara tegang. Siswa pertama diam di tempat sambil memegang tali kuat-kuat, sedangkan siswa kedua berlari berputar mengelilingi siswa pertama dengan memegang ujung tali secara ketat. Sewaktu siswa kedua berlari kencang, pegangan tali siswa pertama dilepaskan. Apa yang terjadi? (kinestetik-badani).
3. Dalam melemparkan bola, setiap kali ada bola yang mengenai sasaran, siswa diminta berteriak: Gol! Atau siswa diminta meneliti apakah ada pengaruh antara kecepatan berputar bola dan suara bola yang berputar (musikal).
4. Dalam mengerjakan percobaan di atas, siswa harus bekerja sama. Mereka dapat saling men-diskusikan pertanyaan yang diutarakan guru, apa yang terjadi dengan bola bila tali dilepas? Biar-kan mereka bebas berdiskusi dengan guru sebagai moderator (interpersonal).
5. Menurunkan rumusan Fs= mv²/R (lihat buku teks).
Menurut hukum Newton II, gaya yang terjadi dalam gerak lurus adalah F = ma. Dalam gerak melingkar seperti gambar di atas, gaya itu dapat ditulis sebagai Fs = mas. Percepatan sentripetal pada gerak melingkar adalah as = v²R. Maka, gaya sentripetal dapat dituliskan sebagai Fs= mv²/R. Setelah mengerti semuanya, siswa dapat juga diminta untuk mengerjakan persoalan berdasarkan berdasarkan rumus yang mereka temukan (matematis-logis).
6) Siswa diminta merumuskan gaya sentripetal dengan kata-kata mereka sendiri, mengungkapkan rumusannya di depan kelas, atau diperdebatkan bersama teman-teman lain (linguistik).
7) Setelah percobaan dan proses pembelajaran hampir usai, mintalah siswa untuk diam sejenak berefleksi, apa yang mereka peroleh dari pelajar-an itu. Mintalah mereka untuk mengungkapkan gagasan dan apa yang mereka peroleh dalam suatu rumusan kalimat, musik, ataupun ung-kapan lain (interpersonal).
8) Mintalah siswa untuk mencari adakah gejala seperti itu di alam (lingkungan).
Bila dirangkumkan dalam suatu tabel menjadi seperti berikut.
Topik | Inteligensi | Bentuk pembelajaran |
Gaya sentripetal | Ruang-visual | Percobaan memutar bola pada tali |
| Kinestetik-badani | Permainan siswa dengan tali |
| Musikal | Teriakan gol |
| Interpersonal | Kerja sama, diskusi |
| Matematis-logis | Menurunkan rumus |
| Linguistik | Menuliskan dengan kata sendiri |
| Intrapersonal | Merefleksikan apa yang diper-oleh |
| Lingkungan | Mencari gejala sejenis di alam |
IPS: Keadilan dan Ketidakadilan
Tujuan : memahami dan mengerti apa itu keadilan, menjadi kritis terhadap soal ketidakadilan di masyarakat.
Alat : kisah ketidakadilan dari koran
Inteligensi yang ditekankan: linguistik, interpersonal, intrapersonal, lingkungan, matematis-logis, kinestetik-badani, musikal, eksistensial
Cara :
1. Siswa diberi kasus dari koran tentang perlakuan tidak adil, penindasan pada masyarakat kecil (misalnya penggusuran becak, rumah, warung, dan sebagainya). Siswa harus membaca dan me-rangkum sendiri dengan mengkritisi pro-kontranya (linguistik).
2. Siswa dikelompokkan menjadi dua, untak debat. Satu kelompok mengumpulkan alasan pro dan yang lain kontra (interpersonal dan matematis-logis).
3. Satu orang menjadi moderator, lalu diadakan debat (linguistik).
4. Dalam debat diperhatikan apakah alasan itu sungguh rasional atau tidak (matematis-logis).
5. Pada akhirnya, disimpulkan unsur yang me-nonjol dari kelas. Lalu dirangkum dalam suatu lagu tentang ketidakadilan. Bisa juga kelompok mempresentasikannya dalam bentuk drama atau gerak (kinestetik-badani, musikal, dan linguistik).
6. Pada akhirnya semua diajak merenung dan bertanya: apa guna keadilan dalam hidupku sendiri, bagaimana aku merasakan suasana ketidakadilan di masyarakat? (intrapersonal).
7. Mengapa ada ketidakadilan; apakah ini cocok dengan tujuan hidup kita? (eksistensial).
Bila dirangkumkan dalam suatu tabel menjadi sebagai berikut.
Topik | inteligensi | Bentuk pembelajaran |
Keadilan | Linguistik | Membaca koran dan merangkum |
| Interpersonal | Diskusi persiapan debat |
| Matematis-logis | Mencari alasan yang rasional dalam debat |
| Kinestetik-badani | Drama peragaan |
| Musikal | Membuat lagu tentang keadilan |
| Intrapersonal | Berefleksi |
| Lingkungan | Melihat ketidakberesan |
| Eksistensial | Melihat ketidakadilan |
Bahasa: Sifat Tokoh dalam Novel
Tujuan : memahami sifat tokoh-tokoh dalam suatu novel
Alat : buku novel yang ingin dipelajari
Inteligensi yang digunakan: interpersonal, linguistik, ruang-visual, musikal, kinestetik-badani, intrapersonal, eksistensial.
Cara :
1. Siswa diminta membaca novel dan menuliskan sifat-sifat tokohnya (linguistik).
2. Dalam kelompok kecil siswa mendiskusikan bersama sifat-sifat yang mereka temukan, apa arti dan maknanya (interpersonal).
3. Setiap kelompok memperagakan sifat-sifat yang telah ditemukan dan mendiskusikannya di depan kelas (kinestetik-badani).
4. Mereka dapat juga menyajikan dalam lagu yang sesuai (musikal).
5. Sifat-sifat itu disimbolkan dalam berbagai warna (ruang-visual).
6. Mereka merefleksikan apa makna semua itu dan gunanya bagi hidupnya sendiri (intrapersonal).
7. Bagaimana peran Tokoh-tokoh itu terhadap kelestarian lingkungan (Eksistensial)
Topik | Intelegensi | Bentuk pembelajaran |
Sifat tokoh novel | Linguistik | Membaca |
| Interpersonal | Diskusi tentang sifat-sifat tokoh |
| Kinestetik-badani | Peragaan |
| Musik | Membuat lagu |
| Intrapersonal | Refleksi tentang makna |
| Ruang-visual | Sifat disimbolkan dengan warna |
| Eksistensial | Mengamati peran tokoh terhadap lingkungan |
Daftar Pustaka:
Armstrong, T. 1994. Multiple Intelligences in the Classroom. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development.
______, 1999, “Sevent Kind of Smart, Identifiying and Developing Your Multiple Intelligences”, Pinguin Putnam Inc. (terj : Kind of Smart menemukan dan meningkatkan Kecerdasan Berdasarkan Teori Multiple Intelligences, 2002, Gramedia, Jakarta).
______, Setiap Anak cerdas, Panduan membantu anak belajar dengan memanfaatkan multiple intelegence-Nya, 2003, Gramedia, Jakarta.
______, 2004, Awakening Your Child’s Natural Genius, Interaksara, Jakarta.
Barbara K. Given, 2002, “ Teaching to the Natural Learning System”, Alexandria, VA. (Terj: Braid-Based Teaching, 2007, Kaifa, Jakarta).
Campbell, B. 1999. Multiplying Intelligence in the Classroom,
http:// www.newhorizons.org/art_miclsrm.html
http:// www.newhori20ns.org/ trm_duriemi.html
Gardner, H. 1983. Frames of mind: The theory of multiple intelligences. NY: BasicBooks
_____ 1991. Intelligence in Seven Steps. http://www.muki-intell.com/articles/gardner.htm
School, http://www.multi-intell.com/articles/ gardner2.htm
_____ 2000. Intelligence Reframed: Multiple Intelligences for the 21st
Century. New York: Basic
_____2003, “Multiple intelligences, Kecerdasan Majemuk, Teori dan Praktek (Berisi wawancara-wawancara dengan Howard Gardner)”, Interaksara, Jakarta.
Gardner, H. dan Hatch, T. 1989. "Multiple intelligences go to school-Educational implications of the theory of multiple intelligences". Educational Researcher, 18 (8), 4-10.
Gardner, H. 2007, Five Minds For The Future, Gramedia, Jakarta.
Goldfluss, M.S.Ed. Karen J,(editor), 2002, The Best of Multiple Intelligences Activities From Teacher Created Material, Compilation, Teacher Created material, Inc. USA.
Guignon, A. 1998. Multiple Intelligences: A Theory for Everyone. http://www.education-world.com
Haggerty, B. 1995. Nurturing intelligences. A Guide to multiple intelligences theory and teaching. New York: Addison-Wesley.
Jasmine, Julia,”Mengajar dengan Kecerdasan Majemuk; Implementasi Multiple intelligences”, 2007, Nuansa, Jakarta.
Suparno, Paul, 2004, “Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah”, Kanisius, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar